KERUKUNAN BERAGAMA MELALUI KEGIATAN
BUTHA YADYA/MECARU
28 MARET 2025
Bhuta Yadnya atau Mecaru adalah salah satu upacara suci dalam agama Hindu dan sangat disukai oleh masyarakat Indonesia.
Menurut:
Prof. Dr. Drs I Gusti Ngurah Sudiana, M. Si, dalam bukunya yang berjudul Caru dalam Upacara di Bali, Diterbitkan di Denpasar oleh: IHDN PRESS, pada tahun 2018, Halaman 65-66:
"Upacara bhuta yadnya ini adalah upacara ditujukan untuk para Bhutha kala yakni unsur alam
semesta sifatnya negatif sehingga berubah menjadi posotif. Kekuatan positif disamakan dengan kekuatan baik dan kekuatan negatif disamakan dengan perbuatan buruk. Kedua unsur ini dikatagorikan sebagai sifat yang bertentangan. Sifat negatif adalah unsur keraksasaan dan unsur positif sebagai unsur kedewataan. Di alam semesta, unsur ini menurut sastra Manawadharmasastra, Tattwa Jnana, Bhuwana Kosa dan sebagainya, disebut lima unsur alam Panacamahabhutha. Kelima unsur alam ini akan bisa berfungsi negatif atau positif sangat tergantung dari situasi alam itu sendiri. Ketika unsur alam ini mengalami kerusakan maka unsur ini akan bersifat negatif. Misalnya air, tanah yang tercemar akan akan berakibat merusak alam manusia bahkan alam semesta. Melalui bhuthayadnya inilah diyakini semua unsur alam bisa diperbaiki"
Dengan demikian, Bhuta Yadnya atau Mecaru adalah upacara suci dalam agama Hindu yang ditujukan untuk menyeimbangkan kekuatan alam negatif (bhuta kala) dan menjaga keharmonisan alam semesta. Kegiatan ini seringkali melibatkan pawai ogoh-ogoh sehari sebelum Catur Brata Penyepian.
Kegiatan Bhuta Yadnya juga dilaksanakan oleh umat Hindu tepatnya di Dusun Sukoanyar, Gunung Koco, Desa Wirotaman, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada tanggal 28 Maret 2025, Pukul 13.00 WIB - 19.00 WIB. Panitia pelaksanaan Bhuta Yadnya telah mengundang STT Elohim Indonesia untuk ikut menjaga dan memeriahkan kegiatan tersebut. Perlu diketahui bahwa salah satu Kecamatan yang memelihara kerukunan beragama ialah Kecamatan Ampelgading Malang Jawa Timur. Di Kecamatan Ampelgading, terdapat Desa Wirotaman yang telah mengembangkan Kampung Moderasi Beragama.
https://malang.kemenag.go.id/read/penguatan-dan-pengembangan-kampung-moderasi-beragama-di-desa-wirotaman-kecamatan-ampelgading
STT Elohim Indonesia telah menjalin kebersamaan dengan umat agama lain, khususnya umat beragama yang ada di kecamatan Ampelgading. Salah satu bukti nyata kerukunan beragama di Kecamatan Ampelgading ialah saling menjaga acara, kegiatan, dan ibadah yang dilaksanakan oleh umat lain.
Keberagaman adalah hadiah dari Allah pencipta alam semesta, yang mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan sebagai kekayaan, bukan jurang pemisah. Dalam kerukunan beragama, kita dapat menemukan kebahagiaan dalam saling menghormati iman orang lain. Bagaikan bunga-bunga yang tidak beragam dalam satu taman namun menciptakan keindahan yang tiada tara.
Beragama tidak bermaksud untuk menyeragamkan keberagaman melainkan menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan. Beragama wajib menebar damai, menebar kasih sayang, kapanpun di manapun dan kepada siapapun.